Sunday 18 October 2015

Masyarakat Kehidupan di Dalam Air

Di alam ini hubungan penting antara binatang dan tumbuh-tumbuhan menyebabkan terbentuknya suatu masyarakat yang menjamin kelangsungan hidup kedua makhluk tersebut. Setiap masyarakat merupakan akibat hubungan kait-mengait antara pengaruh biologis, alam dan sejarah. Dan biasanya masyarakat itu dapat bertahan dengan hampir mencukupi kebutuhannya sendiri.
Setiap warga menyesuaikan diri dengan warga lain dengan keadaan di sekeliling masyarakatnya. Dan tiap warga biasanya dapat bercampur secara bertahap dengan masyarakat tetangganya. Demikianlah suatu masyarakat serupa itu di sekitar sebuah massa ganggang laut yang mengapung di lepas pantai California dapat terdiri dari beberapa macam ikan, tiga lusin atau lebih binatang invertebrata, bakteria, ganggang dan protozoa, bahkan juga mamalia perenang. Dan kesemuanya hidup dalam keseimbangannya dan keserasian – atau akan demikian jika manusia tidak mengganggunya.


Tetapi manusia memang mengganggunya dengan berbagai cara. Kadang kala makhluk liar itu dapat menemukan jalan untuk menyesuaikan diri terhadap gangguan dari manusia tersebut, tetapi kadang kala juga tidak. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut: Ikan Salem akan kembali dari laut guna bertelur di sungai tempat lahirnya beberapa tahun yang telah silam. Untuk itu ikan Salem kerap kali harus berenang berkilo-kilometer jauhnya ke hulu dan bahkan sering harus melompati air terjun. Tetapi kini banyak sungai dibendung atau telah tercemar untuk kehidupan ikan Salem tersebut. Memang ada Salem yang karena tak dapat kembali ke tempat lahirnya, lalu mencari sungai lain. Namun ikan yang terjebak di perairan yang tercemar kerap mati atau tak dapat dimakan lagi.

Pencemaran perairan pada jaman sekarang sudah merupakan masalah yang sangat serius, dan kita harus memikirkan akibat-akibat biologis jangka panjangnya yang akan mempengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang generasi mendatang. Laut kitatelah menjadi tempat pembuangan sampah yang begitu banyak sehingga di tengah samudera pun dapat dijumpai massa sampah yang mengapung dan akhirnya mengendap ke dasar laut. Jika manusia masih mengharapkan untuk dapat menggantungkan diri pada samudera beserta ikan dan tetumbuhannya sebagai sumber pangan serta hiburan, maka keseimbangan ekologi daerah perairan – demikian pula keseimbangan ekologi sungai, empang dan daratan – haruslah dijaga dan dilindungi agar tidak menjadi tempat sampah.

Operasi pengerukan dan pembangunan penahan gelombang di Samudera yang dimaksudkan untuk mengendalikan air ataupun suhu udara juga dapat mengakibatkan kerusakan, sebab langkah tersebut juga mengusir kehidupan laut dari tempat pemumkiman alamnya, dan dengan demikian mengganggu keutuhan komunitas / masyarakat penghuni samudera dan mengacaukan dari rantai sumber makanan di situ. Yang dapat kita jadikan pelajaran adalah bahwa jika kita terus mempertegang rantai ekologi dan memutus salah satu mata rantainya, manusialah yang menderita. Namun, bila kita selalu menjaga agar perairan itu bersih, dan mematuhi tata penyesuaian dan keseimbangan alam, maka perairan dan kehidupan di dalamnya akan tetap sehat serta mencukupi kebutuhan kita.

Fosil yang sudah berumur ratusan juta tahun membuka rahasia kepada kita tentang tipe kehidupan penghuni lautan, yang sekarang telah lama hilang. Antara lain: Psiloceras planorbis, jenis cepalopoda jaman Mesozoikum yang sudah punah - Trigonia pocilliformis, jenis moluska pada jaman Jura yang sudah punah – Pecten valoniensis, jenis kerang laut pada jaman Jura yang sudah punah pula. Di situ dahulu terdapat masyarakat kehidupan bawah air seperti yang ada saat ini, dan beberapa jenis mahkluk purba itu tetap bertahan sampai sekarang . Namun banyaklah yang tidak mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi, lalu punah. Tetapi cerita dalam bentuk batu ini menolong kita untuk mengetahui kehidupan dalam laut yang telah ber-evolusi menjadi seperti yang ada pada masa kini.

Empat pemandangan dunia dalam air ini menunjukkan peri kehidupan gotong royong penghuninya. Tampak hubungan mutualistis udang dan anemone, atas kiri. Segerombolan ikan melukiskan kehidupan kolektif makhluk sejenis, atas kanan; ikan bibir, bintang laut, kiton, cacing tabung, mata belo serta ganggang laut hidup bersama di sekeliling karang, bawah kiri; teritip turun-temurun hidup pada karang di bawah garis batas air, bawah kanan.

Demikianlah sekilas mengenai “Pengenalan awal kehidupan di Bawah air” semoga melalui tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca dan lebih memahami mengenai kehidupan di bawah air dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta dapat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari; penulis hanya berpesan tetap bijak dan dapat mengambil nilai manfaat diatas yang penulis coba sajikan disini. Jangan bosan berkunjung di blog ini.  Salam hangat buat pengunjung blog ini. GBU.