
Semua mata sedang tertuju dan merasa iba dengan nasib anak kecil tersebut,
tapi semuanya telah terjadi dan waktu tidak bisa diputar ulang untuk menyelamatkan
jiwa bocah tersebut. Sebenarnya apakah motif awal sehingga peristiwa ini sampai
terjadi? Semuanya terjadi karena ada rasa iri hati karena “Harta Warisan yang
berakibat jadi Wasalam buat nyawa seorang bocah perempuan yang sedang
lucu-lucunya.”
Yah harta telah membuat mata manusia jadi gelap dan tertutup, sebenarnya
harta warisan itu merupakan titipan amanah dari orang yang memberikannya supaya
bermanfaat buat dirinya dan orang-orang yang dekat dengannya supaya saling
berbagi penuh kasih. Bukan untuk mereka saling gontok-gontokan sendiri
memperebutkannya bahkan saling bunuh-bunuhan untuk mempertahankannya.
Bersyukurlah mereka yang mengerti makna dari warisan tersebut, karena mereka
sebenarnya dipercaya untuk meneruskan amanah dari yang mewariskan. Tapi akan
membawa bencana bagi mereka yang tidak mengerti dari makna warisan tersebut.
Terlepas dari mereka yang mendapatkan Harta Warisan atau tidak; harusnya
kalau mereka memahami kodrat diri sebagai manusia, harusnya selalu bersyukur
kepada Tuhan Allahnya dengan apa yang telah Allah berikan dan sediakan buat
hidup mereka. Memang sudah masuk kedalam penggenapan Allah yang telah tertulis
di kitab suci, kita akan melihat betapa jahatnya dunia ini pada masa akhir
jaman.

Karena ada tertulis “ Dimana hartamu berada disitulah hatimu berada”, maka kejadian yang terjadi saat ini:
kekacauan, pembunuhan, perang dan lain sebagainya akibat manusianya sendiri
yang rakus, serakah, dan egois bahkan mereka secara tidak sadar telah berhala
kepada harta atau uang (ratunya dunia). Mereka sudah melupakan Tuhan Allahnya
demi mengejar ratu dunia tersebut, mereka lebih takut kehilangan hartanya
daripada Tuhan Allahnya.
Tapi aneh dan lucunya jika yang mendapat pemberian itu seorang pejabat Negara
di Indonesia, mereka akan bilang mendapatkan hibah….. padahal mereka mengerti
tidak makna “Hibah” tersebut? Itu yang menjadi pertanyaan dalam hati saya.
Kalau mendapatkan dari keluarga sudah jelas itu Warisan, kalau mendapatkan dari
orang lain diluar keluarga yah jelas itu “pemberian atau Gratifikasi”. Hibah itu
sendiri adalah pemberian yang dilakukan seseorang atau atas nama korporasi
untuk kepentingan umum atau banyak orang bukan untuk pribadi seseorang,
contohnya: tanah Wakaf atau sumbangan untuk panti asuhan. Lebih condong untuk
memberikan nilai manfaat buat orang banyak.
Semoga tulisan ini bisa memberikan wawasan dan intropeksi diri kepada
orang-orang yang masih mau sadar dan mengenali diri dan kodratnya sebagai
manusia yang Allah telah ciptakan begitu sempurnanya dan kasihi, dibandingkan
dengan mahkluk ciptaannya yang lain.
Salam hangat buat semuanya yang telah
berkunjung disini. GBU